Farmasiku
dan Agamaku
Sudah setengah tahun saya berada di dunia farmasi. Dalam kesempatan
ini, saya akan membahas tentang apa itu farmasi, mengapa saya memilihnya,
motivasi apa yang membuat saya bertahan di farmasi, dan cita-cita apa setelah
lulus dari farmasi ini serta bagaimana pandangan agama saya tentang farmasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa farmasi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang obat-obatan. Di dalam farmasi kita dipelajari tentang cara membuat
obat, efek obat dalam tubuh, cara kerja obat, dan lain sebagainya. Ilmu farmasi
tidak terbatas hanya pada obat-obatan kimia, tetapi kosmetik, jamu tradisional,
teknologi kefarmasian juga dipelajari di dunia farmasi. Bidang yang
dipelajaripun luas mencakup kimia, fisika, matematika, ekonomi, biologi,
bahasa, dan kemampuan di bidang kepemimpinan. Mungkin karena masih awal
perkuliahan sehingga saya baru tahu sedikit saja tentang farmasi.
Dari awal kelas X SMA, saya sudah mulai menyukai pelajaran kimia.
Dari sinilah saya mencari jurusan yang lebih banyak mempelajari kimia yang kemudian
saya memilih farmasi. Pilihan saya tidak konsisten, setahun kemudian saya
sempat berpikir ingin masuk jurusan teknik fisika. Namun, waktu kelas XII saya pun
memutuskan untuk memilih farmasi. Sebelum UN, saya sempat mendaftar di sebuah
sekolah kedinasan yaitu AKA Bogor melalui jalur Raport. Beberapa minggu
kemudian, saya dinyatakan lolos AKA Bogor. Waktu itu sebelum pengumuman hasil
UN. Hal ini membuat saya melupakan Farmasi karena menganggap saya tidak mungkin
ketrima di dua tempat apalagi farmasi UNPAD. Akan tetapi, ini tidak sesuai
dengan kenyataan. Saya dinyatakan lolos SNMPTN 2014 jurusan Farmasi Unpad.
Setelah itu, saya mencari saran dari orang tua, guru, saudara, dan teman serta
mengharapkan solusi terbaik dari Allah tentang hal ini. Akhirnya saya memilih
Farmasi Unpad sebagai studi lanjutan saya.
Saya sangat bersyukur pada Allah dan berharap ini benar-benar
pilihan yang tepat. Karena hal tersebut pula saya mencoba untuk tetap bertahan
di farmasi dan melakukan yang terbaik agar tidak mengecewakan diri sendiri,
orang tua, guru, dan lainnya.
Setelah lulus nanti, saya ingin memiliki sebuah apotek pribadi yang
dapat dikelola oleh keluarga saya, kebetulan pula ayah saya memiliki toko
grosir sembako sehingga apotek saya nanti bisa bersebelahan dengan toko beliau
jadi saya bisa selalu dekat dengan ayah dan ibu. Selain itu untuk mengembangkan
ilmu kefarmasian, saya berharap dapat memiliki perusahaan kosmetik dan obat yang halal. Di perusahaan
tersebut, saya akan menggunakan bahan-bahan alam yang diproduksi dengan bahan
lainnya untuk dijadikan kosmetik maupun obat. Sebagai seorang farmasis muslim,
saya tidak akan menggunakan babi atau bahan haram lainnya pada pembuatan obat
dan kosmetik tersebut. Kosmetik dan obat tersebut akan saya jual khusus di
Apotek pribadi saya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam islam dijelaskan “sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain”. Untuk itu, saya sangat
bersyukur karena menjadi bagian dari orang-orang yang akan sangat bermanfaat
bagi orang lain. Di dunia farmasi ini sangat jelas terlihat kemanfaatan bagi
orang lain.
Komentar
Posting Komentar